skip to Main Content

Landasan Bank Syariah

Larangan Riba didalam Al-Qur’an tidak diturunkan sekaligus melainkan diturunkan dalam empat tahap yaitu :

Tahap Pertama : QS ( ar-Ruum: 39)

“Dan, sesuatu riba (tambahan) yang kamu berikan agar dia menambah pada harta manusia, maka riba itu tidak menambah dari sisi Allah.dan, apa yang kamu berikan berupa zakat yang kamu maksudkan untuk mencapai keridhaan Allah, maka (yang berbuat demikian) itulah orang-orang yang melipatgandakan (pahalanya)”.

Tahap Kedua : QS (An-Nisaa: 160-161)

“Maka, disebabkan kezaliman orang-orang Yahudi, Kami haramkan atas mereka (memakan makanan ) yang baik-baik (yang dahulunya) dihalalkan bagi mereka, dan karena mereka banyak menghalangi (manusia) dari jalan Allah, dan disebabkan mereka memakan riba, padahal sesungguhnya mereka telah dilarang darinya, dan karena mereka memakan harta orang dengan jalan yang bathil.Kami telah menyediakan untuk orang-orang kafir di antara mereka itu siksa yang pedih.

Tahap Ketiga : QS (Ali Imran :130)

“Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu memakan riba dengan berlipatganda dan bertaqwalah kamu kepada Allah supaya kamu mendapat keberuntungan”.

Tahap Ke Empat :QS ( al-Baqarah : 278-279)

“Hai orang-orang beriman, bertaqwalah kepada Allah dan tinggalkan sisa riba (yang belum dipungut) jika kamu orang-orang yang beriman.Maka, jika kamu tidak mengerjakan (meninggalkan sisa riba) maka ketahuilah bahwa Allah dan Rasulnya akan memerangimu dan jika kamu bertobat (dari pengambilan riba) maka bagimu pokok hartamu; kamu tidak menganiaya dan tidak pula dianiaya”.

Al Hadits

Abdullah Ibn Mas’ud berkata : Telah bersabda Rasulullah SAW “Berlakulah Jujur karena kejujuran itu menunjukkan kepada kebajikan, dan kebajikan itu menunjukkan kepada Syurga, dan tidaklah seseorang itu berlaku jujur dan Membiasakannya dlm hidupnya kecuali ditulis disisi Allah sebagai orang yang selalu jujur, dan janganlah kalian berprilaku dusta karena dusta itu menunjukkan kepada api neraka, dan tidaklah seseorang itu berdusta dan membinasakannya dalam hidupnya, kecuali ditulis disisi Allah sebagai tukang dusta Muttafaqalaih)

Back To Top